BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 01 Maret 2011

Tulisan Softskill Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : Aranita Devista
NPM   : 11209516
Kelas   : 2EA11

Guru Bangsa
Ketika Guru/Dosen mengajarkan kebohongn, ketika penegak hokum bersahabat dengan penjahat, ketika wakil rakyat mengabaikan aspirasi konstituennya, ketika dokter/ahli kesehatan memeras pasiennya, ketika sarjana kehutanan memggunduli hutannya dan ketika ahli perbankan justru menjadi pembobol banknya, pada saat itulah sebuah negeri sedang dihadapkan pad kehancuran pendiikan dn kebudayaan, ketidakadilan hokum, kemunafikan politik dan ekonomi, serta merebaknya perilaku hedonisme meterialistik.

Permasalahan seperti di atas tampaknya sedang membeli republic ini. Korupsi, perusakan lingkungan/ekosistem, amuk massa dan masik banyak lagi berderet-deret permasalahan lain yang serba akut terus-menerus menggerogoto republic ini.

Hal di atas menuntut kita untuk menempatkan pendidikan sebagai titik fokus upaya perbaikan bangsa. Dengan memhami konsep filosofisnya, kita optimis bahwa pendidikanlah yang akan mampu membangun jati diri dan karater positif  bangsa. Pendidikan diperlukan untuk memanusiakan manusia Indonesia. Dengan kata lain, terbentuknya manusian Indonesia yang berkepribadian adiluhung tidak terlepas dari proses pendidikan yang tepat arah.

Kita memerlukan guru bangsa yang adiluhung karena tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan negeri ini membutuhkan kecerdasan manusia Indonesia. Kita seharusnya memfungsikan pendidikan sebagai jaln menuju pencerahan, yakni membentuk manusia Indonesia yang cerdas:
  1. Cerdas dan matang spiritual, yaitu memiliki pengetahuan yang benar-benar tentang hakikat asal mula, tujuan dan eksistensi kehidupan sehingga memiliki filsafat hidup yang bersifat spiritual dan metafisis;
  2. Cerdas Intelektual, yaitu memiliki potensi keilmuan meliputi penguasaan suatu bidang studi, kreatif, cakap dan terampil dalam menjalani kehidupan sehingga kehidupan ini diliputi dengan sikap ilmiah sebagai landasan perkembangan hidup.
  3. erdas Emosional, yaitu perilaku yang senantiasa dikendalikan oleh moral, bersyukur, bersabar dan berikhlas sehingga dorongan ke arah keserkahan hidup dapat diatasi.

0 komentar: