BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 16 November 2012

Tugas 2 Etika Bisnis 1


Nama   : Aranita Devista
NPM   : 11209516
Kelas   : 4EA11

Pada tulisan ini saya diumpamakan sebagai Manager dari sebuah band yang mempunyai dua album dan sudah masuk dalam chart musik nasional, Sebagai manajer: bagaimana saya harus mengembangkan karier band ini dengan tidak melanggar etika bermusik dan etika lainnya?
Sebelum hal tersebut dilakukan, yang pertama harus dilakukan adalah menganalisis referensi yang telah diberikan Dosen Softskill. 

    1. Analisis Video Clip 1 Platinoem Band “Bukan Untukku”
Saya akan menganalisis video clip lagu pertama yang dinyanyikan band ini ciptaan orang lain. Berikut analisisnya:
a.   Dilihat dari aransment musik: Vokalist band ini tidak memiliki suara yang khas tetapi dengan dibantu aransment music yang bagus menjadikan lagu ini enak di dengar.
b.      Dilihat dari video clip: Video Clipnya sudah bagus dan berkaitan dengan lagu ini.
c.   Dilihat dari etika: Lagu ini dulu pernah dibawakan oleh Rio Febrian dan saat ini di aransment ulang oleh Platinoem Band. Lagu ini diciptakan oleh Yovie Widianto. Band ini juga dibentuk oleh Yovie Widianto jadi Band ini direkomendasikan oleh beliau.

     Dari analisis pada video ini, tidak ada pelanggaran terhadap etika bermusik. Menurut sayaaransment   lagu serta video clip band Platinoem ini sudah cukup bagus.

          2. Analisis Video Clip 2 Platinoem Band “Biarkanlah”
Saya akan menganalisis video clip yang kedua ciptaan band itu sendiri. Berikut analisis:
a.   Dilihat dari aransment: Vokalist band ini tidak memiliki suara yang khas tetapi dengan dibantu aransment music yang bagus menjadikan lagu ini enak di dengar.
b.    Dilihat dari  musik: Dari video clip ini, lagu ini di aransment dengan dinamika yang dapat mengolah jiwa untuk menyelami lagu tersebut.
c. Dilihat dari etika: Etika “berbicara” dalam musik dan penggunaan lirik harus sangat  diperhatikan karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir para pendengar lagu ini.

Dari analisis pada video ini, menurut saya semuanya sudah baik. Dan etika “berbicara” dalam bermusik itu masih ada dan harus sangat diperhatikan.
  1. Analisis Video Clip 3 Platinoem Band “The Winner”
Saya akan menganalisis video clip yang ketiga ciptaan band itu sendiri. Berikut analisisnya:
a.    Dilihat dari aransment: Dalam sebuah album band, pasti ada lagu ciptaan band itu sendiri. Lagu dan video clip ini pernah menjadi hitz single dan soundtrack, terbukti lagu ini menjadi OST Negeri 5 Menara.
b.   Dilihat dari video clip: Sudah bagus karena arti sahabat itu penting dalam menjalani hidup dan hidup harus terus berjalan.
c.   Dari segi etika: Banyak pesan moral yang tersampaikan seperti arti sahabat itu penting dalam menjalani hidup dan hidup harus terus berjalan, Karya anak bangsa lebih baik daripada karya orang lain.

Dari analisis pada video ini, menurut saya semuanya sudah baik, Menurut saya aransment lagu serta video clip yang ketiga dari band Platinoem Band ini sudah dikemas dengan cukup menarik.


          4. Analisis Video Clip 4 Platinoem Band “Indah”
Saya akan menganalisis video clip yang keempat ciptaan band itu sendiri. Berikut analisisnya:
a.       Dilihat dari aransment: Lirik dan aransement sudah lumayan bagus.
b.      Dilihat dari konsep video clip: Jalan cerita dari video ini se-alur dengan lirik lagunya.
c.    Dilihat dari etika: Pada tahun 2010 terjadi pergantian personil band dan label , pergantian personil dan label secara etika harus dilakukan secara baik-baik dan meninggalkan kesan yang mendalam sesuai dengan kontrak yang telah disetujui band dan juga label di dalamnya agar tidak terjadi masalah dan kesalahpahaman.

Dari analisis pada video ini, menurut saya lagu ini kurang meledak dipasaran oleh karena faktor pengetahuan musik mungkin dengan chord yang kurang meresap dihati para pendengar musik.


Dan jika saya diperhadapkan menjadi Manajer band ini, maka saya akan melakukan hal seperti dibawah ini
  1. Strategi Promosi dan Publikasi: Karena Platinoem ini terbilang band pendatang baru, yang terdiri dari mahasiswa, maka akan menetapkan promosi dan publikasi pada pasar mahasiswa terlebih dahulu untuk menciptakan Brand Image tersendiri dari band Platinoem ini.
  2. Lebih langsung terjun ke lapangan seperti acara music Hip Hip Hura, Inbox, Dasyat, Tour Luar Kota namun secara Live tidak dengan lip-sync saat perform.
  3. Memotivasi band ini untuk membuat single karena dengan single, maka nama Band akan semakin dikenal.
Hal diatas tidak melanggar etika bermusik dan etika lainnya, serta dapat meningkatkan popularitas, ketertarikan para pendengar musik, penambahan tour band, membuat band ini eksis.



Kamis, 25 Oktober 2012

Tugas 1b (Etika Bisnis 1)

Aranita Devista
11209516/4EA11


1   1. a. Pengertian Etika
 Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia etika berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Sedangkan etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Pada dasarnya,etika membahasa tentang tingkah laku manusia.
Secara metodologi, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif, yaitu melihat perbuatan manusia dari sudut baik dan buruk .
b. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai susila. Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia, apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama.

2   2. Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain. 
a   a. Norma Agama
     Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran terhadap norma ini mendapatkan sanksi dosa dan di masukkan ke dalam neraka ketika di akhirat nanti. 
b   b.      Norma Hukum
     Adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga tertentu. Aturan ini lazimnya tertulis yang diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kitab undang-undang atau tidak tertulis berupa keputusan hukum pengadilan adat. Karena sebagian besar norma hukum adalah tertulis maka sanksinya adalah yang paling tegas jika dibandingkan dengan norma lain dari mulai denda sampai hukuman fisik (penjara atau hukuman mati.
c   c.       Norma Kesusilaan
    Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Pada dasarnya norma ini merupakan norma untuk melaksanakan nilai moral yaitu dalam rangka menghargai harkat dan martabat orang lain. Sebagai contoh: telanjang di depan umum atau berpakaian minim. 
d   d.      Norma Kesopanan
     Adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat. Sebagai contoh: meludah di depan orang, menyerobot antrean, membuang sampah sembarangan, dan lain – lain. 
     e.       Norma Kebiasaan
    Adalah sekumpulan peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi sebuah kebiasaan. Sebagai contoh: menengok teman yang sakit, melayat, menghadiri undangan pernikahan, dan lain-lain.

3   3. Teori etika tebagi menjadi empat, yaitu :
a.  Etika Teleologi
            Dari kata Yunani,  telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
 - Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

 - Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral.
Contoh keutamaan : Kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras, dan hidup yang baik.
Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya. Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi. 
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengertian+etika+dan+moralitas&source=web&cd=5&cad=rja&sqi=2&ved=0CDUQFjAE&url=http%3A%2F%2Fp21din.blog.com%2Ffiles%2F2011%2F11%2FTEORI-TEORI-ETIKA-BISNIS.doc&ei=IoeIUL6RN--ViQfE74GYCQ&usg=AFQjCNHPsCyxAqYidDrxadOQJxR0f3qP3Q

4   4. Etika terbagi menjadi dua, yaitu : 
     a.       Etika Deskriptif
      Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar    oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. 
     b.      Etika Normatif
     Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
     Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
(1) Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.

    (2) Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
     (3) Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.

5   5. Mitos Bisnis Amoral
Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa bisnis dengan moral tidak ada hubungannya sama sekali, etika sangat bertentantangan dengan bisnis dan membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis, karenanya pelaku bisnis tidak diwajibkan mentaati norma, nilai moral, dan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan bisnis perusahaan. Hal ini yang menyebabkan pendapat diatas belum tentu benar, bahkan sebagian besar pendapat lain mengatakan bahwa bisnis dengan moralitas memiliki hubungan yang sangat erat, etika harus dipraktekkan langsung dengan kegiatan bisnis dan membuat perusahaan bisa bersaing secara sehat karena memegang komitmen, prinsip yang terpercaya terhadap kode etis, norma, nilai moral, dan aturan-aturan yang dianggap baik dan berlaku dalam lingkungan bisnis perusahaan. Sebelum bisnis dijalankan, perusahaan – perusahaan wajib memenuhi persyaratan secara legal sesuai dengan dasar hukum dan aturan yang berlaku, tetapi apakah bisnis dapat diterima secara moral.
Persaingan dunia bisnis yang modern saat ini, perusahaan telekomunikasi dapat mengutamakan etika bisnis, yaitu : pelaku bisnis di tuntut menjadi orang yang profesional di bidang usahanya (dalam hal ini bidang yang profesional ialah bidang telekomunikasi) yang meliputi kinerja dalam bisnis, manajemen, kondisi keuangan perusahaan, kinerja etis dan etos bisnis yang baik. Perusahaan dapat mengetahui bahwa konsumen adalah raja, dengan ini pihak perusahaan dapat menjaga kepercayaan konsumen, meneliti lebih lanjut lagi terhadap selera dan kemauan konsumen serta menunjukkan citra (image) bisnis yang etis dan baik. Peran pemerintah yang menjamin kepentingan antara hak dan kewajiban bagi semua pihak yang ada dalam pasar terbuka, dengan ini perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis. Perusahaan modern menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus di eksploitasi demi mencapai keuntungan perusahaan. Selain men=mperhatikan keutamaan etika bisnis, sasaran dan lingkup etika bisnis juga harus diperhatikan, seperti : Tujuan perusahaan melakukan bisnis adalah untuk mengajak pelaku bisnis agar dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan etika dan bisnis yang baik. Menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, kaaryawan, dan pelaku bisnis akan kepentingan dan hak mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Etika bisnis juga membicarakan system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya bisnis dijalankan.

6   6. Prinsip – prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan etika yang berlaku dalam kelompok para pelaku bisnis dan semua pihak yang terkait dengan eksistensi korporasi termasuk dengan para kompetitor. Etika itu sendiri merupakan dasar moral, yaitu nilai-nilai mengenai apa yang baik dan buruk serta berhubungan dengan hak dan kewajiban moral.
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Prinsip dimaksud adalah :
a.       Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
b.      Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
c.       Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
d.      Prinsip Saling Mengutungkan, agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
e.       Prinsip Integritas Moral, prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.
http://biruhitam17.blogspot.com/2011/10/prinsip-dalam-etika-bisnis.html

7. Pengertian stakeholder dari buku "Rhenald Kasali  Manajemen  Public Relations halam 63 " sebagi berikut:
"Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan.”
Jenis stakeholders :
a.       Orang-orang yang akan dipengaruhi oleh usaha dan dapat mempengaruhi tapi yang tidak terlibat langsung dengan melakukan pekerjaan.
b.      Di sektor swasta, orang-orang yang (atau mungkin) terpengaruh oleh tindakan yang diambil oleh sebuah organisasi atau kelompok. Contohnya adalah orang tua, anak-anak, pelanggan, pemilik, karyawan, rekan, mitra, kontraktor, pemasok, orang-orang yang terkait atau terletak di dekatnya. Setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan kelompok.
c.       Seorang individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam sebuah kelompok atau kesuksesan organisasi dalam memberikan hasil yang diharapkan dan dalam menjaga kelangsungan hidup kelompok atau produk organisasi dan / atau jasa. Stakeholder pengaruh program, produk, dan jasa.
d.      Setiap organisasi, badan pemerintah, atau individu yang memiliki saham di atau mungkin dipengaruhi oleh pendekatan yang diberikan kepada regulasi lingkungan, pencegahan polusi, konservasi energi, dll.
e.       Seorang peserta dalam upaya mobilisasi masyarakat, yang mewakili segmen tertentu dari masyarakat. Anggota dewan sekolah, organisasi lingkungan, pejabat terpilih, kamar dagang perwakilan, anggota dewan penasehat lingkungan, dan pemimpin agama adalah contoh dari stakeholder lokal.

Pasar (atau primer) Stakeholder - stakeholder biasanya internal, adalah mereka yang terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. (Untuk pemegang saham contoh, pelanggan,pemasok,kreditor,dankaryawan).
Non Pasar (atau Sekunder) Stakeholder - biasanya para pemangku kepentingan eksternal, adalah mereka yang - meskipun mereka tidak terlibat dalam pertukaran ekonomi langsung dengan bisnis - dipengaruhi oleh atau dapat mempengaruhi tindakannya. (Misalnya masyarakat umum, masyarakat, kelompok aktivis, kelompok dukungan bisnis, dan media)

8. a. Kriteria dan prinsip etika utilitarianisme
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai kebijaksanaan atau tindakan :
-      Manfaat : bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
-     Manfaat terbesar : sama halnya seperti yang di atas, mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil mungkin.
-          Pertanyaan mengenai menfaat : manfatnya untuk siapa? Saya, dia, mereka atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok tertentu.
Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan yaitu:
-          Tindakan yang baik dan tepat secara moral
-          Tindakan yang bermanfaat besar
-          Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang
Dari ketiga prinsip di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ bertindaklah sedemikian rupa, sehingga tindakan itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak orang mungkin”.
b.      Nilai positif etika ultilitarinisme adalah
-          Rasionlitasnya. Prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
-          Universalitas. Mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang yang melakukan tindakan itu.
c.       Kelemahan Etika Ultilitarinisme adalah :
-  Manfaat merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Kaarena manfaat manusia berbeda yang 1 dengan yanag lainnya.
-          Persoalan klasik yang lebih filosofis adalag bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata mendatangkan keuntungan atau manfaat.
-          etika ultilitarinisme tidak pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik seseorang.
-  variable yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
-          Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
-    Bahwa etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.
-          Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional.
-          Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya.
-          Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu
b.      Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
-  Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hokum.
-          Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif
c.       Argumen yang mendukung perlunya keterlibatan sosial perusahaan
-          Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah.
-          Terbatasnya Sumber Daya Alam.
-          Lingkungan Sosial yang Lebih Baik.
-          Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
-          Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna.
-          Keuntungan Jangka Panjang.
d.      Argumen yang menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan
-          Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya.
-          Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan.
-          Biaya Keterlibatan Sosial.
-          Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial.